Total Tayangan Halaman

Minggu, 13 November 2011

Penutup

    Sebuah tulisan adalah hasil dari pola pikir yang dituangkan melalui mediator berupa tangan, alat tulis, dan kertas. Kalaupun fungsi tangan karena suatu hal terpaksa tergantikan oleh kaki atau mulut, hasil tulisan akan selalu merupakan brain writing yang memiliki gaya yang tetap pada setiap individu dan berbeda dari individu yang lain.
    Sebuah tulisan tidak bisa diartikan sebagai tulisan yang baik atau sempurna, tetapi media yang mengantarkan kita kepada satu pesan tentang karakter individu tersebut. Karakter individu terbentuk melalui proses stimulasi oleh lingkungan dan waktu selama bertahun-tahun. Mengubah tulisan tangan bukan berarti mengubah keseluruhan karakter individu tersebut, tetapi lebih ke arah meminimalkan karakter buruk dan memaksimalkan karakter baik.
    Hasil interpretasi sebuah tulisan tangan sebaiknya bukan menjadi landasan satu-satunya dalam memahami kepribadian seseorang, meskipun pada prakteknya digunakan banyak kalangan dalam bidang psikologi atau medis. Namun, akan lebih bijaksana jika kita juga memasukkan opini-opini ataupun pijakan lain yang akan memperkaya khasanah berpikir kita. 

Tulisan Tangan Sebagai Ciri Khas Individu

     Menurut Sir William Herschel, tulisan tangan mencerminkan kepribadian, seperti sidik jari membuka identitas seseorang. Seorang psikolog Prancis, Pirre Janet (1859-1947), menganggap analisis tulisan tangan sebagai "ilmu masa depan" dan menggambarkan tulisan tangan adalah film yang merekam sensibilitas penulisnya. Tulisan tangan sangat personal dan gambaran ciri khas kepribadian setiap individu. Tulisan tangan seseorang adalah ciri khas privat atau segel yang tidak dapat ditiru orang lain secara persis.
     "Hasil Cetakan" yang ditinggalkan tulisan tangan mendeskripsikan karakter setiap individu dalam telaah atau analisis secara psikologi. Ahli grafologi, dengan menggunakan teknik-teknik grafologi dan kombinasi teori psikologi, akan mampu menguraikan hasil analisis tersebut dan mengartikan tulisan tangan seseorang ke dalam suatu deskripsi bermakna mengenai karakter orang tersebut.
     Menulis sendiri telah melalui suatu proses yang sangat panjang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Simbol gambar telah digunakan manusia Neanderthal. Dalam berbagai penelitian arkeologi, banyak ditemukan gambar purba di dinding-dinding gua. Simbol berupa gambar antara lain juga digunakan orang Indian Amerika. Tak diragukan lagi, simbol-simbol ini merupakan usaha menulis atau suatu cara berkomunikasi yang sangat primitif.
     Bangsa Phoenisia kemudian menciptakan huruf-huruf pertama untuk menulis seperti yang kita kenal sekarang. Bangsa Yunani kemudian mengadopsi alfabet tersebut dan menciptakan huruf vokal. Pada saat bersamaan, mereka mengubah arah menulis. Bangsa Semetik menulis dari kanan ke kiri (seperti tulisan Arab), sementara bangsa Yunani menulis dari kiri ke kanan.
     Setelah melalui beberapa modifikasi, alfabet tersebut menjadi seperti yang kita ketahui saat ini. Huruf-huruf kapital hampir seluruhnya identik, tapi huruf kecil mengalami beberapa modifikasi. Bentuk latin huruf kapital dengan cepat menyebar ke seluruh dunia karena jelas, sederhana, dan terlihat positif. Dari sini, budaya menulis kemudian menjadi kebiasaan yang dilakukan banyak orang.
      Dalam perjalanan waktu, bentuk-bentuk khusus tulisan tangan setiap orang mulai menarik minat banyak orang. Pada awal abad 2 SM, C. Suetonius Tranquillus mencatat kekhasan tulisan tangan dan kepribadian mulai dipelajari.
     Meskipun pengajaran tentang alfabet, formasi huruf, dan pengucapan dilakukan para ilmuwan, tetapi mulai disadari ada faktor individual dalam tulisan tangan. Hal ini menarik perhatian Camilo Baldi, seorang profesor di Universitas Bologna dan menulis buku "How to Judge the Nature from His Letter".
     Selama abad ke-18, ketertarikan mengenai grafologi meningkat pesat. Namun, pada pertengahan abad ke-19 terjadi perkembangan signifikan. Sejak itu, ilmu grafologi berkembang terus. Saat ini, grafologi telah menyebar ke seluruh dunia. Di Benua Eropa, grafologi dikenal luas. Di Jerman, ada ribuan ahli grafologi yang membuka praktek, beriklan secara luas, dan ada sembilan universitas yang mengajarkannya sebagai mata kuliah.
     Di Amerika Serikat, sudah terbentuk suatu jaringan ahli grafologi yang luas di bawah kontrol the Internasional Grafoanalysts' Society (Masyarakat Ahli Grafologi Internasional). Sejak 1895, lebih dari 2.200 peneliti mempublikasikan analisis tulisan tangan dalam ilmu kesehatan, pendidikan, dan jurnal. Kini, grafologi telah membuktikan keberadaan dan manfaatnya serta banyak digunakan dalam investigasi kriminal, seleksi pegawai, evaluasi psikiater, penelitian tingkah laku, dan berbagai bidang kehidupan sosial dan komersial lainnya.

Jumat, 11 November 2011

Mengenal Grafologi


Grafologi adalah suatu ilmu yang didasarkan pada hubungan antara pikiran bawah sadar seseorang dan tulisan tangan sebagai dua jalan yang saling berhubungan. Hubungan tersebut menghasilkan tulisan tangan yang mereflesikan pikiran bawah sadar seseorang. Grafologi juga merupakan alat tes multi bahasa karena tidak menganalisis isi dari tulisan sehingga penggunaannya sangat luas untuk menentukan karakter, seperti kejujuran, kestabilan emosi, kemungkinan bertindak kasar, dan tingkat emosi. Keakuratan analisis grafologi di atas 90 persen.
     Berbeda dengan tes-tes psikologi yang ada, ilmu ini tidak akan menjadi kuno karena tidak menggunakan pertanyaan tes yang selalu diperbaharui dan tidak mendiskriminasi hal yang berhubungan dengan kebudayaan karena tidak membedakan ras, kebudayaan, dan gender untuk menentukan kepandaian dan kepribadian. Oleh sebab itu, hasil analisis tangan cenderung objektif, tidak diskriminatif, dan tidak bias.
     Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari mempelajari grafologi karena tulisan tangan mampu mengungkapkan pola pikir seseorang, kekuatan ego, motif dasar atau dorongan naluriah, cara berhubungan sosial dan memendang dunia, produktivitas, serta cara mengatasi permasalahan.
     Berikut ini beberapa kegunaan hasil analisis grafologi dalam kehidupan sehari-hari.
  • Rekruitman pegawai baru pada perusahaan
  • Tes kepribadian
  • Pembentukan tim manajemen dan peningkatan kualitas kepribadian staf di perusahaan
  • Pembentukan tim dan hubungan dalam manajeman sebuah organisasi
  • Konsultasi untul anak dan orang dewasa
  • Bimbingan mengenai pekerjaan yang cocok dengan kepribadian
  • Penilaian mengenai kemungkinan penipuan dan risiko yang akan diterima
  • Kesesuaian antar rekan kerja
  • Memehami diri dengan lebih baik
  • Memilih pasangan hidup atau rekan bisnis
      Analisis grafologi sendiri tidak hanya ditujukan untuk orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Grafologi untuk anak antara lain bermanfaat meningkatkan kepercayaan diri dan prestasi anak. Hal ini dapat dilakukan baerkat pengamatan sifat anak dari tuliasan tangannya.

Selasa, 08 November 2011

Grafologi Dulu dan Sekarang

GRAFOLOGI BERASAL DARI BAHASA YUNANI, graph berarti menulis dan logos berarti ilmu sehingga grafologi berarti ilmu menulis tangan. Grafologi adalah cabang ilmu psikologi. Ilmu ini diberikan pada sebagian besar mahasiswa fakultas psikologi dalam mata kuliah psikografik atau psikodiagnostik. Grafologi juga sudah cukup lama dikenal dan dipelajari oleh banyak kalangan. Ilmu ini sangat bermanfaat untuk menginterpretasikan karakter seseorang melalui analisis dan pengamatan tulisan tangan. Dari sini, dapat diketahui karakter dan kepribadian yang ada di balik tulisan tangan.
   Tulisan tangan adalah 'tulisan' dari otak manusia karena ketika menulis, kita menuangkan apa yang ada dalam pikiran. Jadi, tulisan tangan merupakan gambaran dari kepribadian setiap individu. Pikiran secara sadar menentukan apa yang Anda tulis dan alam bawah sadar mengontrol bagaimana cara kita menulis. Tulisan tangan seseorang juga merupakan cerminan jujur dari apa pun yang ada di dalam benak orang tersebut. Meski menulis adalah sebuah kegiatan yang tampaknya dikendalikan oleh pikiran sadar seseorang, tetapi pikiran bawah sadar seseorang lebih berpengaruh pada gaya, bentuk, dan karakter-karakter lain di dalam tulisan. Semua hal tentang seseorang terpapar dengan jujur dan gamblang melalui tulisan tangannya.
   Lebih dari itu, tulisan tangan seseorang ternyata seperti sidik jari. Setiap orang mempunyai gaya dan tipe tulisan sendiri. Tidak ada orang yang memiliki tulisan tangan identik dengan orang lain. Gaya menulisnya pun dapat diamati, apakah tulisan lebih miring ke kiri, kanan, atau tegak. Bahkan, dapat diketahui juga tangan apa yang digunakan menulis, kanan atau kiri.
   Juga dapat diamati ornamen-ornamen pada tulisan, misal tanda titik, bentuk lingkaran, tanda koma, dan jarak spasi. Semua ini memiliki arti tersendiri yang menggambarkan karakter.