Menurut Sir William Herschel, tulisan tangan mencerminkan
kepribadian, seperti sidik jari membuka identitas seseorang. Seorang
psikolog Prancis, Pirre Janet (1859-1947), menganggap analisis tulisan
tangan sebagai "ilmu masa depan" dan menggambarkan tulisan tangan adalah
film yang merekam sensibilitas penulisnya. Tulisan tangan sangat
personal dan gambaran ciri khas kepribadian setiap individu. Tulisan
tangan seseorang adalah ciri khas privat atau segel yang tidak dapat
ditiru orang lain secara persis.
"Hasil Cetakan" yang
ditinggalkan tulisan tangan mendeskripsikan karakter setiap individu
dalam telaah atau analisis secara psikologi. Ahli grafologi, dengan
menggunakan teknik-teknik grafologi dan kombinasi teori psikologi, akan
mampu menguraikan hasil analisis tersebut dan mengartikan tulisan tangan
seseorang ke dalam suatu deskripsi bermakna mengenai karakter orang
tersebut.
Menulis sendiri telah melalui suatu proses yang
sangat panjang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Simbol
gambar telah digunakan manusia Neanderthal. Dalam berbagai penelitian
arkeologi, banyak ditemukan gambar purba di dinding-dinding gua. Simbol
berupa gambar antara lain juga digunakan orang Indian Amerika. Tak
diragukan lagi, simbol-simbol ini merupakan usaha menulis atau suatu
cara berkomunikasi yang sangat primitif.
Bangsa Phoenisia
kemudian menciptakan huruf-huruf pertama untuk menulis seperti yang kita
kenal sekarang. Bangsa Yunani kemudian mengadopsi alfabet tersebut dan
menciptakan huruf vokal. Pada saat bersamaan, mereka mengubah arah
menulis. Bangsa Semetik menulis dari kanan ke kiri (seperti tulisan
Arab), sementara bangsa Yunani menulis dari kiri ke kanan.
Setelah melalui beberapa modifikasi, alfabet tersebut menjadi seperti
yang kita ketahui saat ini. Huruf-huruf kapital hampir seluruhnya
identik, tapi huruf kecil mengalami beberapa modifikasi. Bentuk latin
huruf kapital dengan cepat menyebar ke seluruh dunia karena jelas,
sederhana, dan terlihat positif. Dari sini, budaya menulis kemudian
menjadi kebiasaan yang dilakukan banyak orang.
Dalam
perjalanan waktu, bentuk-bentuk khusus tulisan tangan setiap orang mulai
menarik minat banyak orang. Pada awal abad 2 SM, C. Suetonius
Tranquillus mencatat kekhasan tulisan tangan dan kepribadian mulai
dipelajari.
Meskipun pengajaran tentang alfabet, formasi
huruf, dan pengucapan dilakukan para ilmuwan, tetapi mulai disadari ada
faktor individual dalam tulisan tangan. Hal ini menarik perhatian Camilo
Baldi, seorang profesor di Universitas Bologna dan menulis buku "How to Judge the Nature from His Letter".
Selama abad ke-18, ketertarikan mengenai grafologi meningkat pesat.
Namun, pada pertengahan abad ke-19 terjadi perkembangan signifikan.
Sejak itu, ilmu grafologi berkembang terus. Saat ini, grafologi telah
menyebar ke seluruh dunia. Di Benua Eropa, grafologi dikenal luas. Di
Jerman, ada ribuan ahli grafologi yang membuka praktek, beriklan secara
luas, dan ada sembilan universitas yang mengajarkannya sebagai mata
kuliah.
Di Amerika Serikat, sudah terbentuk suatu jaringan
ahli grafologi yang luas di bawah kontrol the Internasional
Grafoanalysts' Society (Masyarakat Ahli Grafologi Internasional). Sejak
1895, lebih dari 2.200 peneliti mempublikasikan analisis tulisan tangan
dalam ilmu kesehatan, pendidikan, dan jurnal. Kini, grafologi telah
membuktikan keberadaan dan manfaatnya serta banyak digunakan dalam
investigasi kriminal, seleksi pegawai, evaluasi psikiater, penelitian
tingkah laku, dan berbagai bidang kehidupan sosial dan komersial
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar